
Fenomena petani yang memilih membuang sayur hasil panen daripada dijual karena harga turun drastis kembali menjadi perbincangan di internet. Beberapa pihak termasuk masjid dan kampus memutuskan untuk memborongnya – yang kemudian menjadi viral di media sosial. Salah satu yang viral datang dari Sleman, Yogyakarta. Pengurus Masjid Nurul Ashri menjadi populer di platform Instagram dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) setelah membeli berton-ton sayuran dari petani dari Ngablak di Magelang, Jawa Tengah pada 12 Juli silam. Banyak warganet memberikan apresiasi mereka, walau tidak sedikit yang mempertanyakan kehadiran pemerintah dalam hal ini. Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) juga membeli sayur-mayur seperti kacang panjang, tomat, dan daun bawang yang totalnya mencapai tujuh kuintal dari para petani di kaki Gunung Sumbing, di Kecamatan Kajoran, Magelang. Apa yang dilakukan para petani – membuang hasil panen ketika harga turun drastis – sebetulnya bukan baru kali ini terjadi. Namun, inisiatif sosial seperti yang dilakukan masjid dan universitas memunculkan semangat solidaritas di masyarakat untuk saling membantu. Tetapi ada apa sebetulnya di balik fenomena para petani membuang hasil panen mereka – apa yang mereka harapkan dari aksi ini? Lalu, apakah aksi solidaritas dengan memborong hasil panen para petani benar-benar bisa menjadi solusinya? #pertanian #petanibuangsayur #hargasayurmurah ============ Berlangganan channel ini di sini: https://bit.ly/2Mkg9hY Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak. Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh. Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya: ▪️ Instagram: https://ift.tt/eGKrtA3 ▪️ Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia ▪️ Facebook: https://ift.tt/4kPiaV5 #bbcindonesia