
00:00 Asal mula kontroversi 01:40 Hanya ada 4 perempuan dari 162 calon kepala daerah 02.26 Pendapat warga 04.03 Pemuka agama yang menentang pemimpin perempuan 06:06 Dugaan ditunggangi politik praktis 08:17 Illiza Saaduddin Djamal, perempuan calon Wali Kota Banda Aceh 12:00 Meutia Apriani, perempuan calon Wakil Wali Kota Langsa 14:30 Sejarah sultanah perempuan Aceh 17:03 Konfirmasi ke ulama yang "mengharamkan" pemimpin perempuan 18:35 Benarkah Islam melarang perempuan memimpin? Ketika jumlah kandidat perempuan secara nasional meningkat dalam Pilkada 2024, calon kepala daerah perempuan di Aceh masih berjibaku melawan narasi bahwa “perempuan berbuat dosa kalau mencalonkan diri menjadi pemimpin”. Pro dan kontra soal boleh atau tidaknya perempuan menjadi pemimpin selalu muncul di Aceh saat musim pilkada, kata pegiat perempuan dari Kata Hati Institute yang fokus pada isu demokrasi dan kebijakan, Raihal Fajri. Masyarakat Aceh sendiri punya pandangan beragam soal isu ini, sebagian tak terpengaruh, sementara lainnya mengamini narasi tersebut. Mereka yang setuju bahwa perempuan “haram” menjadi pemimpin mengacu pada pernyataan ulama ternama di Aceh, Abu Mudi, yang juga menjabat sebagai petinggi sebuah partai politik lokal: Partai Adil Sejahtera. Sebaliknya, mereka yang berupaya menandingi narasi itu dan memperjuangkan bahwa perempuan boleh menjadi pemimpin dianggap “menentang syariat”. Apa yang terjadi di Aceh kini berbanding terbalik dengan masa lampau ketika Aceh dipimpin oleh ratu dan sultanah-sultanah perempuan pada abad ke-15 dan 17. Baca artikel lengkapnya: https://ift.tt/5nI9V8e ============ Berlangganan channel ini di sini: https://bit.ly/2Mkg9hY Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak. Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh. Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya: ▪️ Instagram: https://ift.tt/ERjtPvU ▪️ Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia ▪️ Facebook: https://ift.tt/JaEibhs #bbcindonesia