
Ketika Harun Tulunay terjangkit mpox alias cacar monyet dua tahun lalu, semula dia mengira gejala yang dia alami adalah penyakit Covid atau influenza. Namun petugas medis asal Turki yang berbasis di London, Inggris, ini segera menyadari bahwa penyakit yang dideritanya jauh lebih serius ketika dia mengalami luka yang menyakitkan—yang akhirnya menyebabkan tenggorokannya tersumbat. "Saya tak bisa makan dan menelan lagi," tuturnya kepada BBC. "Demam 42 deracat Celsius membuat saya tak sadarkan diri dan saya pikir itu adalah akhir dari segalanya bagi saya. Benar-benar menakutkan." Tulunay adalah salah satu orang pertama yang dirawat di rumah sakit di Inggris karena mpox—kendati dia harus melalui proses yang panjang untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Dia mengaku berjuang melawan gejala yang dia alami di rumah selama dua pekan dan mengalami salah diagnosis sebanyak empat kali, sebelum dokter akhirnya mengidentifikasi bahwa dia terpapar mpox tiga hari setelah dia masuk rumah sakit. "Tak ada yang tahu kalau itu mpox," kata Tulunay. Pada Agustus tahun ini, WHO mengumumkan darurat kesehatan global setelah varian baru mpox yang berbahaya—yang dikenal sebagai Clade 1b—mulai menyebar dari Republik Demokratik Kongo (DRC), ke negara-negara tetangga di Afrika, bahkan ke Eropa dan Asia. #mpoxoutbreak #mpox ============ Berlangganan channel ini di sini: https://bit.ly/2Mkg9hY Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak. Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh. Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya: ▪️ Instagram: https://ift.tt/giwbzB5 ▪️ Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia ▪️ Facebook: https://ift.tt/oxLG8sf #bbcindonesia